05 October 2010
Bekerja Keras
23 September 2010
Alasan Untuk Tidak Sederhana
14 February 2010
Bakrie Sebagai Korporasi Keluarga Indonesia
19 January 2010
Programmer DKI Dapat Tunjangan Khusus
Tunjangan baru ini, baru akan mulai dibayarkan pada 20 Februari mendatang. Setelah dilakukan penilaian bulan sebelumnya yakni Januari. Besarannya berkisar antara Rp2,9 juta untuk golongan I dan Rp50 juta untuk golongan tertinggi atau eselon I seperti sekretaris daerah.
Menurut Gubernur, angka maksimal akan dicapai pegawai yang rajin dan kinerjanya baik. Seperti absensi misalnya, memegang bobot paling besar yakni 70 persen dari penilaian kinerja dan 30 persen sisanya adalah penilaian terhadap hasil kerja yang dicapai, lancar tidaknya komunikasi atau kerjasama dengan pihak luar, serta kelakuan atau perilaku.
Selain itu, ada tunjangan khusus bagi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang memiliki tugas khusus pelayanan atau dalam tugasnya risiko dinilai besar akan diberikan tambahan tunjangan Rp1 juta per orang. Beberapa pos yang akan mendapatkan tambahan tunjangan Rp1 juta tersebut antara lain pegawai kelurahan, pegawai kecamatan, petugas Dinas Pemadam Kebakaran, serta guru di Kepulauan Seribu.
Guru-guru di Kepulauan Seribu diberikan tambahan tunjangan sebesar Rp1 juta di luar TKD, lantaran tugasnya di daerah terpencil. Sedangkan pegawai di Dinas Pemadam Kebakaran juga diberikan tambahan Rp1 juta, lantaran risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Begitu juga pegawai di RSUD Duren Sawit diberikan tambahan Rp1 juta selain TKD, karena tugasnya juga melayani pasien cacat mental (pasien gila) yang membutuhkan ketelatenan dan kesabaran.
Selain pos-pos tersebut, ada juga pegawai yang mendapat tunjangan khusus tambahan di luar TKD antara lain auditor yang mendapat tambahan Rp2 juta, pustakawan, analis kepegawaian dan programer masing-masing juga diberikan tambahan Rp2 juta karena membutuhkan keahlian khusus.
Jika kinerja tidak tercapai, Fauzi menyebut pihaknya tidak akan segan untuk memotong tunjangan tersebut, karena pemberian tunjangan pada dasarnya adalah untuk menggenjot pelayanan publik dari tingkat kelurahan hingga dinas. "Sehari tidak masuk besaran pokok tunjangan kinerja daerah akan dipotong 5 persen. Kalau 20 hari mangkir, berarti tidak dapat sama sekali tunjangan," ujar Fauzi.
Menurut Gubernur, sistem baru ini akan bisa memberikan rasa keadilan kepada setiap PNS, karena besaran tunjangan akan berorientasi kepada hasil atau berbasis kinerja. Dengan demikian, tidak lagi ada dua pegawai yang kinerjanya berbeda tapi gajinya sama.
Kepala SKPD atau UKPD diminta untuk memberi penilaian terhadap anak buahnya dengan sebaik-baiknya karena penilaian asal akan diberikan sanksi. Saat ini, total ada 78.500 pegawai dilingkungan Pemprov DKI.
18 January 2010
Tunjangan Daerah Pemda DKI
Pemberian TKD ini untuk memacu kinerja dan sekaligus menjamin keadilan dalam pemberian tunjungan. Sebab, selain memperhatikan kedisiplinan melalui kehadiran/absensi, juga dilihat kinerjanya. “Jadi tunjangan yang diterima pegawai yang kinerjanya buruk berbeda dengan yang berprestasi,” jelas Fauzi.
Dalam rapat tersebut, selain pembahasan anggaran, Fauzi juga akan melakukan evaluasi kinerja seluruh karyawan Pemprov DKI Jakarta selama 2009. Penerapan TKD ini merupakan pelaksanaan dari Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 215 tahun 2009. Karenanya, peningkatan kesejahteraan karyawan ini hendaknya dibarengi dengan perbaikan kinerja karyawan yang jumlahnya mencapai 78.500 PNS/CPNS DKI. Sebab tujuan dari pemberian TKD ini salah satunya adalah untuk peningkatan kualitas layanan publik, tertib administrasi keuangan, serta memperkecil tindak penyelewengan anggaran.
“TKD yang akan diberikan kepada pegawai berdasarkan peringkat jabatan (job class) pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD). TKD merupakan penyederhanaan beberapa tunjangan yang ada, seperti TPP dan Kesra. Dengan berlakunya TKD, maka honor-honor yang ada selama ini tidak ada lagi,” paparnya.
Besaran TKD yang diterima pegawai antara Rp 2,9 juta hingga Rp 50 juta. Namun uang tunjangan itu akan diberikan secara penuh jika kinerja dan absensi atau kehadirannya yang bersangkutan full seratus persen. Namun jika alpa akan dikenakan potongan sebesar 5 persen per sehari. “TKD itu diberikan berdasarkan perhitungan 70 persen kehadiran dan 30 persen kinerja,” ungkap Fauzi Bowo.
Gubernur juga menyebutkan bahwa TKD yang lebih tinggi diberikan kepada pegawai lapangan. Seperti untuk pegawai di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, pegawai kantor kelurahan dan kecamatan, serta pegawai yang bertugas di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Penilaian dasar pemberian TKD ini selain memperhatikan disiplin kehadiran, juga kinerja maupun perilaku pegawai. “Penilaian kehadiran dapat dilihat melalui alat absensi elektronik, sedangkan perilaku dan kinerja dinilai pimpinan SKPD/UKPD yang dilakukan berjenjang,” katanya. Saat ini anggaran yang disiapkan untuk pemberian TKD itu sebanyak Rp 3,5 triliun dari APBD 2010.
Kepala Bagian Kesra dan Pensiunan Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta, S Haridjogya mengatakan, bagi pegawai yang memiliki resiko tinggi dalam menjalankan tugasnya mendapatkan TKD khusus. “Bagi pegawai yang memiliki resiko tinggi dalam bertugas, selain mendapatkan TKD, mereka juga mendapatkan penghargaan TKD tambahan yang besarnya bervariasi,” katanya.
Ia mencontohkan, pegawai yang ada di kelurahan maupun kecamatan merupakan unit terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka akan mendapatkan TKD tambahan sebesar Rp 1 juta, pegawai di Kabupaten Kepulauan Seribu sebesar Rp 1 juta, demikian halnya untuk petugas lapangan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana dan sebagainya. “Pada tanggal 20 setiap bulan sudah bisa dicairkan melalui Bank DKI. Untuk tahun 2010 ini efektif pada tanggal 20 Februari karena penilaian kinerjanya berlangsung Januari,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, secara nasional, TKD merupakan kebijakan reformasi birokrasi di bidang remunerasi. Contoh instansi pusat yang telah menerapkan TKD adalah Departemen Keuangan, Badan Pengawas Keuangan, Mahkamah Agung, dan Sekretariat Negara. Sedangkan pemerintah daerah yang telah menerapkan adalah Pemprov Gorontalo, Pemprov Sumatera Barat, dan Pemprov Jawa Barat.
31 December 2009
Selamat Jalan Gus Dur
30 December 2009
Indonesia as the New India
29 December 2009
The Best
What makes a man become the best in his field?

13 October 2009
Sisi Lain dari Outliers: Tentang Jam Terbang, Kebudayaan dan Kesempatan

Di antara kebahagiaan seorang muslim ialah mempunyai tetangga yang shaleh, rumah yang luas dan kendaraan yang meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
Seseorang mengambil tali-talinya lalu pergi ke bukit dan memikul setumpuk kayu di atas punggungnya lantas menjualnya sehingga dengan demikian Allah mencukupkan baginya [rezeki] yang dibutuhkan (untuk hidupnya) itu adalah lebih baik daripada ia meminta-minta kepada orang-orang lain baik mereka memberikan maupun tidak. (Hadits riwayat Al-Bukhari)
Umar bin Al-Khaththab r.a. pernah mengatakan, "[Kuharap] jangan ada di antara kalian orang yang berpangku tangan lalu berdoa: 'Ya Allah berikanlah rezeki'. Sebab kalian tahu bahwa langit tidak menurunkan emas dan perak."
04 August 2009
Baut Jembatan Suramadu

06 July 2009
Penyiksaan Polisi Mesir ke Mahasiswa Indonesia
Fathur bercerita, setelah ditahan pada Minggu (28/6/2009) dini hari, pada pagi harinya mereka lantas diinterogasi secara bergilir. Dirinya mendapat jatah satu jam setelah salat Zuhur.
"Dengan mata tertutup saya dibimbing oleh salah satu polisi ke ruang interogasi. Baru masuk ruangan kemaluan saya langsung disetrum," kata Fathur.
Setelah itu baju Fathur lantas dilepas secara paksa dan digunakan untuk menutup matanya, menggantikan kain yang sebelumnya telah ditutupkan ke matanya. Lalu Fathur disuruh melepas celana dan duduk di lantai dalam keadaan telanjang bulat. Kakinya dilonjorkan sedikit dan diikat oleh salah satu polisi.
"Masih dalam kondisi duduk, tangan saya ditarik ke belakang dan diikat dengan celana yang saya pakai, dan saya diperintahkan berbaring dengan tangan terikat," lanjut Fathur.
Setelah itu Fathur ditanya berbagai persoalan, mulai dari Osama bin Laden, Ikhwanul Muslimin, hingga urusan-urusan pribadi menyangkut ibadah dan kuliahnya. Setiap pertanyaan yang dia jawab selalu mendatangkan setruman di berbagai bagian tubuhnya, mulai kemaluan, puting susu, paha, tangan, hingga perut.
"Apakah Anda salat di awal waktu?" tanya sang interogator seperti dituturkan Fathur.
"Kalau saya lagi mood," jawab Fathur. Kontan dia disengat setruman di buah zakarnya.
"Apakah Anda selalu hadir kuliah?" tanya sang interogator lagi.
"Saya kuliah waktu ujian saja," jawab Fathur. Lagi-lagi buah zakarnya menjadi sasaran setruman.
Begitulah, Fathur lantas dihujani berbagai macam pertanyaan yang tak masuk akal. Antara lain dengan siapa dia main bola, kenapa dia tidak main bola dengan orang Mesir, apakah dia punya teman warga Mesir, apakah dia kenal Osama bin Laden, apakah dia anggota Ikhwanul Muslimin, dan lain-lain.
Fathur menjawab dirinya tidak mengenal Osama. Dia juga mengaku bukan anggota Ikhwanul Muslimin. Setiap jawaban, lagi-lagi, selalu mendatangkan setruman.
Setelah penyiksaan itu berlangsung 15-20 menit, Fathur dilepaskan dari ikatan dalam kondisi lemah lunglai dan ketakutan. Lalu polisi membuatkan berita acara pemeriksaan dan mengembalikan Fathur ke tahanan awal setelah dia mengenakan kembali baju dan celananya.
"Masih di ruang tahanan, saya berdoa semoga tidak diintrogasi lagi sambil sedikit menangis merenungi dosa selama ini," kata Fathur.
Sekitar 20 menit kemudian Fathur dipanggil bersama dua orang temannya, Yunus dan Tasri Sugandi. Polisi menulis data pribadi mereka dan menyuruh mereka kembali ke tahanan setelah ditanya 1 hal, yakni apa pengaruh Osama bin Laden di Indonesia.
"Sambil menangis saya menjawab saya tidak kenal dengan Osama bin Laden," kata Fathur.
Dua jam setelah mereka kembali ke tahanan semula, mereka diberi nasi, gulai daging, dan anggur merah manis. Usai azan Isya, lagi-lagi mereka diperintahkan makan, kali ini 'ais (roti gandum), selai, dan keju.
"Beberapa teman yang satu tahanan banyak yang mogok makan, tapi tetap dipaksa polisi dengan alasan biar kuat. Saya sempat terpikir kalau dikasih makan banyak seperti ini besok biar kuat diinterogasi lagi," lanjut Fathur.
Pada pukul 23.00 waktu setempat mereka dipindahkan ke tahanan Hay Sittah. Di sana Fathur bersama 18 orang lainnya dijebloskan ke dalam kamar berukuran 4x3,5 yang berpenerangan lampu 5 watt dan hanya memiliki sebuah lubang udara. Mereka tidak diberi makanan maupun air minum. Selama 2 hari ditahan itu mereka terpaksa membeli makanan sendiri lewat penjaga tahanan.
Setelah 3 hari ditahan akhirnya mereka dibebaskan pada Rabu (1/7/20090) pukul 02.00 WIB. Mereka diberi pesan agar tidak bergaul dengan Ikhwanul Muslimin. Jika tertangkap lagi, mereka akan dideportasi ke negara masing-masing.
dari detik.com
Indonesian Student Tortured by Egyptian Police
Indonesia embassy seems to makes this close to public by asking those student not to tell their story to media in Indonesia and also the embassy is not sue Egyptian police for the case. Despite the democratic problem in Egypt, the response of government, especially the Indonesian Embassy in Egypt is unacceptable. Ambassador Abdurrahman Mohammad Fachir should be proactive in helping those student and makes them safe in the study.
Every family that send their children to study abroad hope that their children will makes a great achievement in their study, not to being beaten by the local government. This responsible should be in the Indonesian Embassy responsibility.
We, as a tax payer, pay the tax to government to receive protection from the government whether in our own country and also abroad.
12 June 2009
Nasehat Ust Rahmat Abdullah ke Pak Tif
Mustahil itu ! Mustahil !
Tanaman itu harus disiram setiap hari, dijaga, dipelihara, dipagari, bahkan kalau tunas-tunasnya mulai tumbuh, kita harus menungguinya, sebab burung-burung juga berminat pada pucuk-pucuk segar itu.
Jadi, para mad`u (pengikut da’wah) kita harus di-ri’ayah (dirawat), ditumbuhkan, diarahkan, dinasehati sampai dia benar-benar matang. Dijaga alur pembinaannya, ditanamkan motivasi-motivasi, dibangun keikhlasan mereka, didengarkan pendapat-pendapatnya, bahkan kita perlu sesekali bepergian dengannya. Agar kita memahami betul watak kader da’wah kita sebenarnya……”
sumber silmikaffa
15 May 2009
Pilihan Sulit Teladan Kesederhanaan: Budiono dan HNW
Sampai seorang Faisal Basri yang merupakan salah satu top student di FEUI, selain dari Sri Mulyani, ikut mengomentari sosok Pak Boediono yang sederhana dan jujur. dikutip dari blog Faisal Basri.
Adalah Pak Boed pula yang memulai tradisi tak memberikan “amplop” kalau berurusan dengan DPR. Tentang ini, saya dengar sendiri perintahnya kepada Mas Anggito.
Ada dua lagi, setidaknya, pengalaman langsung saya berjumpa dengan Pak Boed. Pertama, satu pesawat dari Jakarta ke Yogyakarta tatkala Pak Boed masih Menteri Keuangan. Berbeda dengan pejabat pada umumnya, Pak Boed dijemput oleh Ibu. Dari kejauhan saya melihat Ibu menyetir sendiri mobil tua mereka.
Kedua, saya dan isteri sekali waktu bertemu Pak Boed dan Ibu di Supermarket dekat kediaman kami. Dengan santai, Pak Boed mendorong keranjang belanja. Rasanya, hampir semua orang di sana tak sadar bahwa si pendorong keranjang itu adalah seorang Menko.
Banyak lagi cerita lain yang saya dapatkan dari berbagai kalangan. Kemarin di bandara Soekarno Hatta setidaknya dua orang (pramugara dan staf ruang tunggu) bercerita pada saya pengalaman mengesankan mereka ketika bertemu Pak Boed. Seperti kebanyakan yang lain, kesan paling mendalam keduanya adalah sikap rendah hati dan kesederhanaannya.
Dua hari lalu saya dapat cerita lain dari pensiunan pejabat tinggi BI. Ia mengalami sendiri bagaimana Pak Boed memangkas berbagai fasilitas yang memang terkesan serba “wah.” Dengan tak banyak cingcong, ia mencoret banyak item di senarai fasilitas. Kalau tak salah, Pak Boed juga menolak mobil dinas baru BI sesuai standar yang berlaku sebelumnya. Entah apa yang terjadi, jangan-jangan mobil para deputi dan deputi senior lebh mewah dari mobil dinas gubernur.
Kalau mau tahu rumah pribadi Pak Boed di Jakarta, datang saja ke kawasan Mampang Prapatan, dekat Hotel Citra II. Kebetulan kantor kami, Pergerakan Indonesia, persis berbelakangan dengan rumah Pak Boed. Rumah itu tergolong sederhana. Bung Ikhsan pernah bercerita pada saya, ia menyaksikan sendiri kursi di rumah itu sudah banyak yang bolong dan lusuh.
Cerita di atas sudah lebih dari cukup menggambarkan bagaimana sosok Boediono yang sederhana dan jujur. Ketika di sisi lain kita melihat seorang mantan kapolres mampu memiliki sampai lebih dari lima mobil mewah, sosok boediono bagai sebuah contoh bagi pejabat negeri ini.
Lalu mengapa menjadi pilihan yang sulit? karena di lain pihak ada sosok HNW. Untuk bisa menggambarkan dengan lebih jelas, mari kita ikuti tulisan lain tetang kesederhanaan juga dari pemimpin negeri ini.
Ia menyemir sepatu sendiri. Ia memulai hari dengan bersujud. Bersarung cokelat kotak-kotak, baju koko putih, dan peci hitam, Hidayat Nur Wahid, (48), ditemani putra bungsunya, Hubaib Shidiq, (9), keluar dari kamar tidur menuju musala di samping kanan rumah dinasnya. Di Musola berukuran 3 x 6 meter itu telah menunggu dua staf pribadi Hidayat yang juga akan salat subuh bersama, Jam 04.45 WIB Rabu lalu. Jam 05.10, usai salat subuh, Hidayat dan Hubaib beranjak ke lantai 2 rumahnya. Di depan ketiga kamar ada ruang berukuran 3 x 4 meter untuk ruang keluarga.
Seperti di ruangan lainnya, di ruangan seukuran lapangan bulu tangkis ini tidak ada aksesori yang tergolong mewah. Hanya ada televisi 21 inci dan akuarium berukuran 1 x 0,5 meter yang dihuni seekor ikan arwana. Di dinding tergantung satu lukisan bunga, foto Hidayat bersama para pemimpin MPR, serta foto-foto mendiang istrinya. Menu sarapan kali itu nasi uduk, kering tempe, ayam dan telur goreng, sambal, dan kerupuk. Buahnya jeruk dan lengkeng, minumannya jus jambu dan air mineral. Tapi Hidayat hanya mengambil kering tempe, ayam goreng, sambal, dan kerupuk sebagai teman nasi uduk. Hidayat agaknya penggemar kerupuk. Sekali makan, lebih dari tiga kali ia merogoh kaleng krupuk dari plastik itu. Ia mengaku tidak punya pantangan jenis makanan tertentu. Tapi masakan tradisional Jawa, seperti pecel, botok, sambal goreng, sayur lodeh, dan tentu saja kerupuk, paling ia gemari. Untuk bekerja hari itu Hidayat memilih kemeja batik lengan panjang biru dengan motif kawung putih dan celana hitam. Hidayat jarang mengenakan jas. Hidayat mengaku tak punya merek pakaian favorit. Istrinyalah yang biasanya menyediakan pakaiannya. Batik yang ia kenakan hari itu, misalnya, bahannya dibelikan Kastian dan dijahit di Pondok Gede, dekat rumah pribadinya. Mendiang Kastian pula yang membelikan jam tangan Tissot yang dikenakan Hidayat, juga telepon seluler Nokia--bukan Communicator. Kastian membelikannya saat berhaji, beberapa hari sebelum meninggal. "Ini kenang-kenangan terakhir almarhumah."
Sebaliknya, terlepas dari tarik ulur keduanya di posisi RI-2, Indonesia akan jauh lebih baik jika sosok-sosok seperti ini mewarnai pemimpin negeri ini, dan untuk lebih menyemarakkan suasana. Saya mengajukan solusi sederhana.
Kita buat HNW-Boediono saja, after all I'm not a SBY Fans though :)
14 April 2009
Bacaan Baru Haluan Baru
Berbekal kata-kata tersebut saya mencoba untuk membaca kembali karya sastra di era sebelum saya lahir atau lebih tepatnya tahun 60an. Era yang kata salah satu penulis dari luar adalah era dimana di UI kalau jam kosong kuliah banyak mahasiswi yang pada naik vespa pakai rok pendek keliling UI dan mahasiswanya di sepanjang jalan ramai menggoda. Saya sendiri hidup di masa ketika UI sudah jauh lebih baik (menurut saya) dengan mahasiswa dan mahasiswi yang sopan dalam pergaulan dan lebih mengedepankan moral yang lebih baik.
Buku yang cukup populer dari era tersebut adalah buku-buku pram (Pramudya Ananta Toer), beberapa orang yang mengaku sebagai aktifis kanan mungkin tidak familiar dengan buku-buku Pram, sedangkan aktifis kiri mungkin menjadikan Pram sebagai bacaan pertama mereka. Alhamdulillah, bacaan pertama saya adalah Sirah Nabawiyah Ramadhan Al-Buthi, jadi saya coba melebarkan sayap untuk membaca buku lain (ustad anis matta malah menganjurkan membaca buku penyambung lidah rakyat).

Bumi manusia adalah bacaan yang cukup menarik dan dapat menjelaskan jaman ketika Pram hidup dan menulis buku itu di 70an. Walaupun settingnya adalah Surabaya tahun 1900, namun jelas terlihat pesan dan emosinya adalah emosi 70an. Saya membaca buku ini dalah perjalanan ke Surabaya menjelang Pemilu, beberapa hal yang ingin saya share adalah bagaimana sebuah karya sastra Bumi Manusia menggambarkan era tersebut.
Era Intelektual Modern
Pergolakan Minke dengan HBSnya sedikit menjelaskan tentang tahun 70an yang sudah mulai bangkit dengan era intektual dan rasionalitas lebih dihargai dari pada tradisi-tradisi kolot dan kebodohan. Tentang pendidikan dan intelegensia, dalam tokoh Nyai Ontosoroh dan Juffrow Magda Peters, adalah segalanya menjelaskan bahwa kaum terpelajar adalah lebih dihargai oleh sesamanya.
Pergaulan Permisif
Kisah antara Minke dan Annelies Mellema di Bumi Manusia menggambarkan bagaimana kehidupan dan mimpi seorang Pram dalam melihat sebuah Cinta, bagaimana romantisme dan permisifisme seperti dalam Bumi Manusia umum dalam pergaulan.
Perlawanan Pemuda
Masa-masa ketika Orde Baru sedang jaya dan menguasai berbagai sektor kehidupan, masyarakat yang terkotak-kotak juga terlihat dari cerita di Bumi Manusia. Bagaimana Minke mencoba melawan dengan sekuat tenaga dan ilmu yang dia miliki.
Overall, memang Bumi Manusia adalah karya yang sanggup menyihir pembacanya untuk tak ingin lepas dari bacaan ini. Bagaimana Pram mampu memainkan emosi dasar manusia tentang Cinta, lewat tokoh Annelies, telah menjadikan karya ini salah satu produk zamannya.
Selamat Membaca.
01 April 2009
Kekuatan Umat

Selanjutnya Hasan Al Banna mengungkapkan bahwa kekuatan umat itu dimulai dari tiga hal:
1. Kekuatan Iman dan Aqidah
Dalam bahasa Ust. Anis Matta, kekuatan Iman dan Aqidah adalah kekuatan ide besar dan tujuan hidup seorang muslim. Seorang muslim yang mantap aqidah dan imannya akan berorientasi untuk mendapatkan Ridho Allah SWT dan tidak meributkan hal-hal yang remeh temeh.
Dengan kekuatan iman dan aqidah inilah yang menjadikan Rasulullah dapat meninggal dengan tenang dan meninggalkan keluarganya dengan tenang walau tidak mewariskan apapun dalam bentuk harta benda.
2. Kekuatan Ukhuwah dan Silaturahmi
Rasulullah dalam suatu kisah selalu tahu kepribadian tiap sahabatnya, Utsman yang pemalu, Umar yang tegas dan Abu Bakar yang lembut. Ketika Umar datang berkunjung, Rasulullah bergegas bangun dari tidurnya dan bangkit dengan sikap tegap. Jika berbicara dengan Abu Bakar dan Utsman, Rasulullah berkata-kata dengan lembut.
Rasulullah dalam kisah yang lain selalu dimaki oleh seorang Yahudi dalam perjalanan di Madinah. Namun ketika si Yahudi sakit, Rasulullah lah yang pertama kali datang menjenguk Yahudi yang sakit tersebut.
3. Kekuatan Kekuasaan
Jika dua syarat kekuatan di atas telah dipenuhi maka kekuatan berikutnya adalah kekuatan kekuasaan. Bagaimana Rasulullah membentuk pemerintahan yang adil di Madinah adalah contohnya. Bagaimana Rasulullah menjawab tantangan perang dari Bangsa Romawi adalah contoh lain bagaimana membangun kekuatan melalui kekuasaan.
Ustadz Hasan Al Banna telah tiada, namun ide besarnya tentang kekuatan umat akan menjadi ide besar yang akan tersampaikan pada umat setelahnya.
Selamat membangun kekuatan di 2009
23 March 2009
Dua Mangkuk Berisi Batu dan Pasir

Alkisah, di sebuah sekolah seorang guru membawa anak-anak muridnya ke lapangan sambil membawa dua buah mangkuk. Pada mangkuk pertama, guru tersebut memasukkan batu-batu besar sampai penuh. Lalu beliau bertanya pada muridnya.
Guru: "Apakah mangkuk ini sudah penuh?"
Murid-murid: "Sudah penuh pak"
Selanjutnya, guru tersebut memasukkan pasir ke dalam mangkuk itu dan pasir itu mengisi celah-celah di antara batu-batu dalam mangkuk. Lalu Sang guru kembali bertanya kepada muridnya.
Guru: "Apakah mangkuk ini sudah penuh?"
Pendapat para murid terpecah antara yang mengatakan tidak dan iya. Sang guru lalu mengisi mangkuk itu dengan air yang mengisi mangkuk tersebut bersama dengan batu dan pasir. Kemudian pak guru membawa mangkuk kedua dan mengisinya dengan pasir. Lalu bertanya pada muridnya.
Guru: "Apakah mangkuk ini dapat diisi dengan batu setelah berisi oleh pasir?"
Murid: "Tidak, Batu tersebut tidak bisa masuk ke dalam mangkuk"
Ketika pikiran kita berisi oleh ide-ide besar maka gagasan-gagasan yan lebih sederhana akan melengkapi ide besar tersebut. Namun, ketika pikiran kita hanya berisi ide-ide kecil dan masalah-masalah remeh, maka ide-ide besar tidak akan masuk dan kita akan disibukkan oleh ide-ide kecil tersebut.
05 March 2009
Indonesia Police women and Jilbab
In routine meeting with East Java police forces, Gen Anton give the suggestion for muslim policewomen to wear jilbab (head scarf) in their daily duty to respect the local values of east java people, mostly are coming from Islamic school known as pesantren.
Hopefully what have done in Indonesia police forces will be influence the Indonesia military to let their muslim official to wear jilbab and also other institution for not forbid their muslim employee from wearing jilbab.

photo from detik.com
19 January 2009
Komentar Artis Hollywood Terhadap Pembantaian di Palestina
TOM CRUISE - (Mission Impossible, The Last Samurai)
“Keduanya, baik Palestina ataupun Israel, salah. Mereka harus menghentikan perang ini.”
WILL SMITH - (Ali, Men In Black)
“Bush, Sharon, Blair, dan Rice adalah nama-nama yang akan dikutuk sejarah sepanjang masa.”
GEORGE CLOONEY - (Ocean's Eleven, Batman & Robin)
“Bangsa Arab dan orang Islam bukan teroris. Dunia harus bersatu melawan Israel.”
ANGELINA JOLIE - (Lara Croft)
“Bangsa Arab hanya parasit untuk dunia ini, dan mereka harus ditumpas habis.”
RICHARD GERE - (Pretty Woman)
“Kita selama ini hanya berkata dari sudut pandang yang mempunyai kekuatan, bagaimana kalau kita ada di posisi yang lemah?”
SEAN CONNERY - (James Bond)
“Zionis adalah sumber kehancuran. Saya berharap saya bisa melawan mereka.”
MELL GIBSON - (Lethal Weapon, Brave Heart)
“Coba pelajari sejenak sejarah Yahudi, maka Anda akan tahu, siapa yang sebenarnya teroris.”
AL PACINO - (The Godfather)
“Kemanusiaan akan bisa ditegakan di dunia jika negara Israel sudah berdiri.”
DUSTIN HOFMAN - (Tootsie)
“Kita sekarang hidup di zaman di mana yang kuat memakan yang lemah. Kita tak lebih baik daripada bangsa Arab.”
RALPH FIENNES (Shakespeare In Love)
“Jika bangsa Arab kuat, mereka akan menghancurkan dunia. Maka sekarang, kita harus menghancurkan mereka.”
KEANU REEVES - (Speed, Matrix)
“Bangsa Arab lebih hina daripada binatang, dan kita Yahudi adalah bangsa terpilih. Tak ada lagi pertanyaan mengenai hal itu…”
HARRISON FORD - (Indiana Jones, Air Force One)
dari eramuslim.com