04 December 2008

Tips Menabung

Seseorang yang cerdas secara finansial, menabung terlebih dahulu sebelum menghabiskan sisanya
Menabung adalah keniscayaan, sejak kecil kita selalu diajarkan untuk menabung oleh orang tua. Celengan ayam yang hanya bisa diambil dengan dipecahkan terlebih dahulu atau sampai celengan yang bisa digembok. Dulu saya pernah punya celengan bentuk rumah yang bisa digembok agar tidak bisa diambil. Celengan tersebut baru dibuka sekali setahun untuk liburan atau membeli mainan (harusnya dulu diajarin beli saham aja ya :D).

Seharusnya kebiasaan menabung diteruskan ketika seseorang sudah dewasa dan bekerja, lalu uang hasil tabungan tersebut diinvestasikan. Dana investasi dari tabungan itulah yang kelak akan membantu sebagai pensiun di hari tua.

Berikut ini adalah cerita seorang pegawai yang tidak pernah bisa menabung dengan alasan gajinya terlalu kecil, semoga dapat diambil hikmahnya.

Budi seorang pegawai bertemu rekannya untuk meminta nasihat kepada temannya Ahmad yang seorang pengusaha sukses dan investor handal.

Ahmad : Piye kabare?
Budi : Masih gini-gini aja mad
Ahmad : Kamu nggak cocok kerja, cocoknya dagang (kemakan iklan juga :P)

Ok ini yang benernya,

Budi : mad, gw kok nggak bisa sukses kayak lo ya, punya tabungan dan investasi sekaligus.
Ahmad : Ya nabung dong bud, biar bisa punya tabungan dan nanti tabungannya bisa diinvestasiin

Budi : Tapi, gaji selalu habis, nggak pernah nyisa. Lagipula gaji saya kecil, nggak bisa ditabung
Ahmad : Seberapa kecilnya penghasilan kamu, coba deh selalu ditabung tiap bulan. Nabung dulu baru sisanya dihabiskan buat bulanan.

Budi : Tapi bagaimana caranya mad?
Ahmad : Gini bud, tiap hari kamu buat bisa hidup minimal butuh berapa?
Budi : Sekitar 100rb bud
Ahmad : ok, besok kamu beli 30 amplop kosong dan isi setiap amplop itu dengan uang 100rb,
tiap hari kamu ambil amplop itu dan dalam sehari nggak boleh lebih dari satu amplop. kalau sisa amplop kemarin belum habis, nggak usah ambil amplop lagi. Gaji kamu harus diambil buat tabungan terlebih dahulu, lalu sisanya dimasukkan ke amplop dan untuk biaya pembayaran tagihan.

Budi : tapi kalo cuma 100rb, nggak bisa jajan dong mad !
Ahmad: kamu itu mau nabung apa mau jajan?

setelah berjalan satu bulan,

Budi : Mad, ternyata masih ada sisa 3 amplop
Ahmad : Ya sudah, sisa tiga amplop itu kamu bisa pake buat jajan


~pecakapan di atas adalah fiktif adanya
~nominal uang yang dipakai tidak berdasarkan data apapun, apalagi data konsumsi BPS

2 comments:

Anonymous said...

wah alhamdulillah bang, saya sama pandu udah nyoba dengan amplop. Jadi kalo di kampus, gak suka jajan mulu deh. Soalnya selalu bawa duitnya pas.
thanks infonya..

Zidni said...

@hapiz

Alhamdulillah :)