29 August 2008
Pemeran Film Laskar Pelangi Tidak Ada Yang Baru
Pengumuman di detik tentang film Laskar Pelangi yang akan tayang Lebaran nanti sangat mengembirakan. Juga setelah mendengar lagu soundtracknya yang dinyanyikan Nidji dengan cukup baik. Film yang diproduksi oleh Miles Films bekerjasama dengan Mizan Cinema Productions, �B� Edutainment dan Iluni UI ini sepertinya, film ini akan bisa menggeser film Ayat-Ayat Cinta sebagai Box Office Indonesia.
Pemeran film Laskar Pelangi yang terdiri dari anak-anak kecil sebuah sekolah yang hampir rubuh dan juga jadi kandang kambing, semuanya adalah anak-anak asli belitong. Pemeran anak-anak asli belitong cukup melegakan, karena kalo diisi sama pemeran anak-anak yang ada di sinetron, pastinya akan seperti sinetron biasa dengan pemeran yang itu-itu saja.
Namun dibalik itu semua, ternyata pemeran orang dewasa di film Laskar Pelangi tetap didominasi oleh pemain layar lebar yang sudah ada :( , Sebut saja Mathias Muchus yang bermain sebagai ayah ikal, waduh pastinya bakal keluar adegan dan mimik yang itu-itu lagi dari Mathias Muchus, kenapa sih nggak cari pemain baru?. Belum lagi Cut Mini yang jadi Bu Mus, ini mau bikin film Laskar Pelangi atau film Arisan?. Rieke Diah Pitaloka akan jadi Ibunya Ikal.
Cut Mini (Ibu Guru Muslimah)
Mathias Muchus (Ayah Ikal)
Rieke Dyah Pitaloka (Ibu Ikal)
Mudah-mudahan pemain dewasanya scene-nya jangan terlalu banyak dan lebih banyak adegan dengan anak-anaknya. Dan semoga para pemeran Ikal, Lintang, Mahar, Syahdan, Borek, Kucai, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Flo plus A ling lebih baik dari para artis senior yang ada di film ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Salah, Bang.
Lebih baik aktor-aktornya yang itu-itu tetapi berkualitas daripada aktor baru yang belum jelas kualitasnya.
Dan ngomong2, Cut Mini Theo termasuk bagus lho. Satu-satunya aktris yang bisa berperan bagus dalam sinetron gagal "Dunia Tanpa Koma".
Ingat Heath Ledger?
Heath Ledger di "Ten Things I Hate About You" berbeda dengan Heath Ledger di "A Knight's Tale" dan tentu saja sangat berbeda di "The Dark Knight"
Sebenernya sih bukan masalah akting doang,
kisah hidup bu mus kan luar biasa,
alangkah baiknya kalau yang memerankan juga orang yang dalam kesehariannya berkontribusi bagi pendidikan.
Soalnya kalo ngeliat karakter di arisan dan karakter bu mus kayaknya kita hanya melihat film dan akting saja.
Post a Comment