23 September 2010

Kesederhanaan Pemimpin

Indonesia adalah negara dengan banyak riwayat pemimpin, mulai dari pemimpin kultural hingga pemimpin pemerintahan. Raja-raja di solo adalah salah satu contoh pemimpin kultural di Indonesia, selain sebagai raja beliau juga sebagai pemegang rekor pemilik mercedes-benz pertama di Indonesia di tahun 1894. Bung Hatta adalah wakil presiden pertama di Republik Indonesia, mobil pertamannya adalah lunsuran dari pamannya berupa sedan putih bekas dengan nomor Rep 2. Namun itu belum semua, bung Hatta juga terkenal suka dengan sepatu bagus bermerek Bally, tetapi karena belum mampu membeli dan tidak meminta-minta ke pengusaha, beliau hanya mampu memandangnya di majalah luar negeri, mengguntingnya dan menyimpannya untuk dibeli kemudian hari. Sampai akhir hayatnya beliau tidak mampu membeli sepatu itu.

Mari kita lihat contoh yang lebih kecil, dosen saya dulu adalah lulusan Program Post Doctoral di Amerika Serikat, tetapi beliau pergi dan pulang mengajar naik angkot dan ditemani dengan payung kesayangannya. Pejabat-pejabat di suatu pemerintah daerah lain lagi, hobi mengoleksi sepeda motor besar adalah hal biasa, seorang kawan pernah mengatakan tetangganya punya lebih dari 30 moge di rumahnya (sebulan nggak habis dinaikin satu-satu).

Tidak peduli apakah manusianya seorang yang bejat atau pejabat, apakah ustad atau penjahat. Setiap orang pasti pengen hidup dalam kelebihan dan kenyamanan, tetapi kan Rasulullah sendiri mengajarkan pada kita untuk hidup dengan kesederhanaan, malah kesederhanaannya Rasulullah cukup ekstrim, sampai sering berpuasa dan tidur dengan alas tikar kasar, sampai berbekas di punggungnya. Penerus Rasulullahpun hidup dengan kesederhanaan yang tak kalah dengan gurunya.

Intinya saya hanya ingin memberikan contoh bahwa kesederhanaan adalah suatu pilihan, pilihan untuk dijalani dengan lapang dada atau dijalani dengan kutukan karena tidak mampu lulus dan hidup dalam kelebihan. Dengan bersyukur kita diberikan kesempatan menikmati kesederhanaan itu sendiri. Kalau memang sekarang hidup anda masih susah, jangan disesali kelak anda akan dihadapkan pada pilihan untuk punya harley atau naik angkot saja. :)

Kalau saya sih sudah bahagia dengan naik kereta pulang pergi ke kantor, toh saya juga belum bisa beli toyota fortuner atau toyota crown jatah menteri.

No comments: