Suatu ketika di zaman pemerintahan Jamal Abdun Nasher di Mesir, seorang ulama ditangkap oleh polisi rahasia Mesir setelah memberikan kuliah di sebuah Universitas di Mesir. Ulama tersebut lalu dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi berkaitan dengan materi kuliahnya yang menghina Presiden Jamal Abdun Nasher.
Dalam ruang interogasi, polisi rahasia mengajukan beberapa pertanyaan, "Mengapa kamu menghina Presiden Jamal Abdun Nasher, kamu akan dipejara dan dikenai pasal penghinaan kepala negara. ", Sang ulama pun membantah tuduhan polisi tersebut, "Nggak pak, saya nggak pernah menghina presiden Jamal Abdun Nasher". "Tapi kamu kan, tadi dalam kuliah mengatakan bahwa pengusaha paling zalim yang selalu menindas rakyatnya akan diazab.", lanjut polisi yang menginterogasi. "Iya pak, saya memang mengatakan di suatu negeri yang dipimpin seorang presiden paling zalim Jamal Abdul Jabar dan rakyatnya selalu menderita karena ditindas oleh presidennya, maka presiden paling zalim itu akan diazab di dunia dan akhirat. Tapi saya nggak pernah nyebut apalagi menghina Jamal Abdun Nasher", kata ulama tersebut.
Selanjutnya polisi tersebut marah dan mengecam ulama tersebut, "Kamu telah berbohong!!!", "Nggak pak, kalo nggak percaya, tanya aja murid-murid saya, saya nggak pernah nyebut Jamal Abdun Nasher", Sanggah ulama tersebut.
"Kamu telah melakukan pembohongan publik dan penipuan!! Kamu akan dikenai pasal penipuan", lanjut polisi tersebut. "Lho? kok pasal penipuan pak?" sang ulama pun terheran-heran. "Iya kamu telah melakukan penipuan dan kebohongan publik, semua orang juga sudah tau kalo presiden paling zalim bukan Jamal Abdul Jabar", lanjut polisi itu. "Semua orang juga tau kalo penguasa paling zalim itu Jamal Abdun Nasher.", jawab polisi itu mengakhiri interogasi panjang tersebut.
1 comment:
Post a Comment