21 September 2021

Resensi Buku: Think and Trade Lika a Champion by Mark Minervini

Introduction:

  1. Memilih tokoh panutan, membuat roadmap, menerima kekalahan sebagai pelajaran, membuat rencana bekerja, belajar dari hasil dan membuat penyesuaian
  2. Champion membuat goal dan hidup setiap hari dengan fokus ke goal tersebut
  3. Mulai belajar seperti panutan dalam goal tersebut, kisah murid Mark yang sampai meniru gaya cukur Mark
  4. Jam terbang menentukan, bagaimana seorang pemain biola pro 10000 jam latihan, sementara yang biasa 4000 jam latihan (2 tahun dengan 8 jam hari kerja)
  5. Berlatih dan belajar dari hasil latihan tersebut
  6. Quitting is not an option


1-Always Go With a Plan

  1. Elemen kunci dari trading plan:
    1. Mekanisme Entry dan Trigger
    2. Bagaimana menghadapi resiko apabila arah berubah
    3. Bagaimana mengunci profit
    4. Bagaimana posisi alokasi porsi 
  2. Contingency Plan
    1. Initial Stop loss
    2. Reentry criteria
    3. Selling at Profit : Selling on strength / Selling on weakness
    4. Disaster plan
  3. Cari follow-through buying, volume meningkat beberapa hari untuk melihat proses akumulasi
  4. Keep tennis ball and sell eggs, tennis ball akan bertahan setelah pullback dan bangkit lebih kencang
  5. Karakter Winning Stock:
    1. Follow through price action after breakout
    2. Lebih banyak up days dibanding down days
    3. Tennis ball, mantul setelah pullback
    4. Strong volume on up days than down days
    5. Lebih banyak good closes dibanding bad closes
  6. Prioritas:
    1. Limit loss : resiko disetup
    2. Protect your line - BEP
    3. Protect your Profit - Trailing stop/Back stop
  7. Entry mechanism:
    1. VCP - volume dan price flatten
    2. Follow through buying - volume increase, sign of institution
    3. Hold Tennis Ball and Sell Eggs - buang yang tidak gerak
    4. Volume big in good days and volume small in bad days
    5. Lebih banyak good days dibanding bad days
  8. Kapan sebaiknya tidak jual extended:
    1. Momentum - 12 up days from 15 days
    2. Volume - meningkat 25% dalam 15 hari
    3. Harga - meningkat 20% dalam 15 hari
  9. Kondisi tidak sesuai rencana setelah breakout
    1. Volume kecil di base dan volume besar di down dari base
    2. 3 atau lebih LL tanpa support
    3. Lebih banyak down days dari up days
    4. lebih banyak bad closes dari good closes
    5. Price cross down 20 SMA
    6. Price cross down 50 SMA dengan vol besar
    7. Membalik dari keuntungan yang besar
  10. Reversal recovery
    1. Jangan langsung dijual kalo pullback, tunggu beberapa hari bahkan minggu (10 hari)
    2. Lihat apakah 20SMA nya dicross atau tidak


2-Risk First

  1. Tentukan initial stop loss sebelum masuk, risk first
  2. Jangan berubah dari trader ke investor dengan membiarkan loss
  3. Untuk menentukan level loss, harus berdasarkan data kinerja sebelumnya
  4. Hindari stock yang melompat tinggi dan menjatuhkan
  5. Stop loss optimal adalah posisi dimana menyisakan ruang untuk fluktuasi ketika pullback
  6. Kendalikan yang bisa dikendalikan:
    1. Kapan membeli
    2. Apa yang dibeli
    3. Berapa banyak yang dibeli
    4. Kapan menjual
  7. Ikuti rencana trading nya, jangan diabaikan
  8. Sebagai spekuliasi, resiko gagal tidak dihilangkan, tapi dikelola sejauh mana gagal nya


3-Jangan Menetapkan Resiko lebih besar dari Ekspektasi Keuntungan

  1. PWT (Percentage of Winning Trades), persentase keberhasilan trading
  2. Keuntungan maksimal Batting Average
    1. 40% bat : 20%:10%
    2. 50% bat : 48%:24%
  3. Apa yang harus dilakukan jika batting average di bawah 40%
    1. Kurangi Stop loss: dari 10% ke 5%
    2. Jangan pakai margin
    3. Kurangi target profit dari 20% ke 10%
    4. Kurangi porsi capital untuk trading
    5. Setelah batting average membaik, naikan porsi
  4. Expectancy = PWT (percentage of winning trades)*AG (average gain) / PLT (percentage of losing trades)*AL (average loss)
  5. TBA, Theoretical Based Assumption adalah suatu asumsi trading plan berdasarkan asumsi profit dan gain yang akan diterima, hal ini kurang realistis karena tidak mempertimbangkan human emotion
  6. RBA, result based assumption adalah asumsi berdasarkan historical closed trade, berapa gain rataan dan berapa resiko yang bisa ditoleransi
  7. Buat SL berjenjang, sebagai contoh dibagi menjadi 1/3 dari rataan loss, 5% rataan maka 3%, 5% dan 8%.
  8. Menaikan SL ketika saham bergerak, jika sudah naik dari 3:1 dari SL, naikan ke posisi BEP. Jika naik lagi, sell on strength sebagian - maintain capital di BEP
  9. Masuk berjenjang dengan resiko yang sama, yaitu masuk pembelian ke 2 atau top up dengan menaikan resiko dengan nilai yang sama dari pembelian pertama
  10. The reason most investors fail to sell and cut their loss short is because they fear that after they sell the stock might go back up and they will be wrong twice. It’s driven by the fear of regret, which stems from pure ego!


4-Know the Truth about your Trading

  1. By keeping track of your results, you will gain insight into yourself and your trading that no book, seminar, indicator, or system could ever tell you
  2. What gets measured gets managed
  3. The first step to success in the stock market is to get your head out of the sand, and that starts with post-analysis of your results,lakukan analisa setelah action trading supaya bisa jujur bagaimana performa dari strategi tersebut
  4. Jujur dalam melakukan post-analysis, catat dengan jujur berapa persen gain dan berapa persen loss
  5. Catat dalam jurnal trading, 3 hal penting yang perlu didapatkand ari trading jurnal
    1. Berapa average win
    2. Berapa average loss
    3. Berapa persentase win /batting average
  6. Buat jurnal bulanan, dengan isi:
    1. Average wins
    2. Average loss
    3. Win Ratio/Batting Average
    4. Total Trades
    5. Largest Gain
    6. Largest Loss
    7. Average Days Gain
    8. Average Days Loss
  7. Result Based Assumption, dengan catatan jurnal dapat dibuat asumsi berdasarkan hasil nyata sebelumnya.  Sehingga dapat memprediksi untuk dapat berapa persen gain dari modal butuh berapa kali trade dan berapa lama.
  8. Jangan pakai hasil digulung dalam trades, karena hasilnya kurang baik, lebih baik dengan modal yang tetap dan berkali-kali trade


5-Compound Money, Not Mistakes

  1. Jangan melanggar aturan yang sudah dibuat
  2. Walaupun hasilnya baik dari melanggar, tetap akan berakibat buruk untuk jangka panjang
  3. Losers average losers, jangan average down sesuatu yang sudah tidak sesuai trading plan
  4. 50/80 rule - setelah top, 50% akan turun sebesar 80% dan kemungkinan 80% akan turun ke 80%
  5. Jangan cari saham murah dari PE, karena perhitungan melihat potensi masa depan
  6. Apabila story bagus, earning bagus, lihat pergerakan harganya, kalau tidak bagus ada yang salah
  7. If I’m not profitable when I’m 25 percent or 50 percent invested, why would I move up my exposure to 75 percent or 100 percent invested or use margin?
  8. Cari titik entry dengan resiko rendah untuk profit yang cukup, rasio 1:2 dibandingkan rasio 1:1
  9. Potect your Gain, dengan melakukan langkah antisipasi:
    1. Protect myself from a large loss with an initial stop
    2. Protect my principal once the stock moves up
    3. Protect my profit once I’m at a decent gain
  10. Fokus pada trading plan dan hindari noise
  11. Hindari saham yang menunggu pengumuman penting, misalnya earning, lebih baik di luar dan pantau kondisi pergerakan harganya
  12. Jangan paksakan untuk trade dan Kembangkan kemampuan untuk mengamati di luar
  13. Persiapkan selalu dengan melakukan screening entry point


6-How and When to Buy Constructive

  1. Selalui beli di Stage 2, jangan di stage 1 (consolidation) atau stage 3 (top)
  2. Trend Template 
    1. Stock price is above both the 150-day (30-week) and the 200-day (40- week) moving average price lines.
    2. The 150-day moving average is above the 200-day moving average.
    3. The 200-day moving average line is trending up for at least 1-month (preferably 4 to 5 months or longer).
    4. The 50-day (10-week moving average) is above both the 150-day and the 200-day moving averages.
    5. The current stock price is at least 25 percent above its 52-week low. (Many of the best selections will be 100 percent, 300 percent, or more above their 52-week low before they emerge from a healthy consolidation period and mount a large-scale advance).
    6. The current stock price is within at least 25 percent of its 52-week high (the closer to a new high the better).
    7. The relative strength (RS) ranking (as reported in Investor’s Business Daily) is no less than 70, but preferably in the 90s, which will generally be the case with the better selections. (Note: The RS line should not be in a strong downtrend. I like to see the RS line in an uptrend for at least 6 weeks, preferably 13 weeks or more.)
    8. Current price is trading above the 50-day moving average as the stock is coming out of a base.
  3. Keluar dari stage 1 ke stage 2 didukung oleh peningkatan volume
  4. VCP- Volatility Contraction Pattern Range pergerakan yang terus mengecil persentase volatilitasnya 
    1. Per fluktuasi ditandai dengan T, contoh 27 W consol berkurang 8% tiap konsol 27/8 = 3T
    2. A stock that is under accumulation will almost always show VCP characteristics. semakin berkurang volatilitas maka sedang dilakukan akumulasi
  5. Pivot point, titik optimal pembalikan setelah akumulasi
    1. Titik pembalikan dimana volatilitas terendah 
    2. resiko terendah untuk pull back, down ketika volatilitas paling bawah
  6. Volume di kontraksi terakhir mengering dan hampir habis, lebih rendah dari average


7-How and When to Buy Continuation

  1. Constructive benar 15-30%, bahkan sampai dengan 40%
  2. Saham yang mencapai 52W high sudah tidak ada supply, maka arahnya akan ke atas, dibandingkan saham dengan 52W low, sudah pasti banyak supply
  3. Konfirmasi ketika market bull trend
    1. makin banyak yang keluar dari bottom
    2. lebih banyak saham yang mencapaik 52W high daripada 52W low
  4. 3C Pattern (Cup Completion Cheat)
    1. 3-36 bulan trading naik 25-200%
    2. Harga di atas 200SMA
    3. Terbentuk 3-45W dengan rentang 15-20%
    4. Tahapan saham melalui 3C:
      1. Downtrend, intermediate dan terjadi dalam stage 2 berlangsung selama beberapa pekan
      2. Uptrend, saham bangkit dari intermediate downtrend dan akan terhambat supply dan naik 1/3-2/3 dari bottom intermediate bottom
      3. Pause, akan membentuk lembah dengan rentang 5-10%, volume mengering dan membuat shake-out 
      4. Breakout, bangkit dari low dan siap melanjutkan stage 2
  5. Low Cheat
    1. Lebih beresiko dan digunakan pada large cap yang baru di bursa
    2. Dapat juga pada saham IPO dengan catatan 10 hari base
  6. Dream Pattern
    1. Cup and Handle / saucer with platform
    2. Harga di atas 50SMA, 150SMA dan 200 SMA
    3. RS Number tinggi 
    4. Volume mengering
  7. Double Bottom
  8. Power play/High Tight Flag
    1. Penjelasan dibelakangnya adalah rapidnya demand sampai membentuk pola HTF
    2. Demand dapat terjadi karena regulasi ataupun penemuan baru
    3. 3-6 W terbentuknya
    4. Kriteria:
      1. 8 W 100%, explode price action and volume
      2. sideways in tight range < 20% 3-6 W


8-Position Sizing

  1. Resiko dalam setiap trading tidak boleh lebih dari 1,25%-2,5% dari total modal
  2. Sebagai contoh 1 juta modal, trading di 250 ribu atau 25% dari modal, resiko cutloss di 5%, yaitu di 12.500, maka resiko dari trade terhadap modal di 1,25%
  3. Panduan position size:
    1. 1,25%-2,5% dari total modal
    2. max cutloss 10%
    3. Loss rata-rata tidak boleh lebih dari 6%
    4. Jangan trade di posisi > 50% modal
    5. 20-25% modal pada saham terpilih
    6. Tidak lebih dari 10-12 saham
  4. Ideal nya pada 4 saham dengan posisi 20-25%
  5. Aturan 2 untuk 1, jual 2 posisi di saham yang kurang bergerak dan masuk ke posisi saham yang menjanjikan
  6. Jangan terlalu cepat keluar pada saham yang naik cepat pada fase bull market
  7. Jangan terlalu diversifikasi, karena tidak akan melindungi dari loss dan jangan terlalu terkonsentrasi, pilih yang optimal


9-Kapan menjual dan mendapatkan profit

  1. Lihat gambaran besar dari Chart
  2. Perhatikan base ke berapa 
    1. base 1 dan 2 fase awal, berikan ruang
    2. base 3 dan 4 dapat berhasil
    3. base 5 dan 6 rawan gagal, perhatikan dengan seksama di ATH
  3. PE Ekspansi, perhatikan PE sudah berkembang menjadi berapa kali dari awal uptrend,kalau sudah 2x bahkan lebih, siap-siap untuk take profit
  4. Climax top, setelah beberapa bulan uptrend dan saham mulai curam naiknya, siap-siap untuk take profit
  5. SOS, sell on strength : Lihat up days dan down days, 70% up atau lebih, contoh 7 dari 10 hari, saatnya take profit
  6. Warning untuk Take Profit:
    1. New high dari base 5 atau 6
    2. PE dobel atau lebih di fase akhir
    3. 1-3 pekan harga naik 25%-50%
    4. 70% up lebih dari down dari periode 7-15 hari
    5. Lihat spread terbesar dalam 1 hari
    6. Perhatian exhaustion gaps
  7. Reversal dari uptrend
    1. Volume besar reversal
    2. Volume meningkat tanpa perubahan harga besar
    3. Harga turun dengan volume terbesar dari mulai uptrend
  8. Sell on Weakness, pada fase awal tapi terjadi penurunan harga besar, ada masalah fundamental dan segera keluar
  9. Breakeven, ketika MA50 naik dan menyentuh posisi entry atau Break even, gunakan MA50 sebagai Stoploss untuk memaksimalkan profit
  10. Free Roll, ketika saham sudah di posisi 2R atau 3R resiko atau sudah 1:3
    1. Cara terbaik adalah jual setengah di 2R
    2. Naikan SL ke posisi break even dan biarkan profit bergulung


10-8 Kunci superperformance

  1. Make big money ketika benar
    1. Timing
    2. Dont Diversify
    3. Turnover saham (Jual dan ganti posisi)
    4. Peliharan Risk/Reward rasio
  2. Menghindari loss besar ketika salah
    1. Sell on Strength
    2. Trade small sebelum Trade Big
    3. Selalu trading di posisi uptrenh saham
    4. Lindungi posisi dengan Breakeven ketika sudah profit

12 July 2021

Resensi Buku : Trade like O'Neil Disciple (2010) by Morales & Kacher

Chapter 1: Mindset

  1. Do your homework and not buying on tips
  2. Practice makes perfect
  3. Buy expensive stock not chep one based on the fundamental and technical
  4. Averaging down is the lazy way, jika broker mendorong untuk average down, ganti broker nya
  5. Jangan cepat ambil profit, let the winner run
  6. Portofolio terkonsentrasi di beberapa winner dan setiap waktu dievaluasi pergerakan yang lambat
  7. Perhatikan big institution yang melihat kondisi fundamental dan ikuti arus dan market trend
  8. Berhati-hati dengan overtrading lebih baik diam membiarkan profit run atau pegang cash


Chapter 2: Perjalanan Kacher

  1. Fast moving stock sell in 10SMA and volatile stock in 50 SMA
  2. Watch for the index or market signal on entering market, evaluasi masing-masing porto untuk melihat yang paling potensial dalam kondisi trend


Chapter 3: Perjalanan Morales

  1. Kondisi di 2000 dot com bubble fundamental dari earning dapat diganti menjadi potensi earning dengan melihat sales growth
  2. Earning atau Sales Growth dilihat per Quarter, biasanya 3 Quarter dan apabila menaik dapat dimasukan watchlist
  3. Oracle dan Verisign belum memiliki earning yang bagus, tetapi Sales nya bagus pada kondisi market buruk prospek bagus
  4. Saat market buruk Oracle dan Verisign konsolidasi lalu siap untuk naik apabila market membaik dengan kondisi pivot point berupa volume meningkat dibanding saat konsolidasi
  5. Perhatikan kenaikan 3 minggu atau kurang, apabila lebih dari 20%, maka tunggu 8 minggu untuk optimal


Chapter 4: Kegagalan

  1. Kegagalan melihat pivot breakout di lumisys, base kurang dari 6 minggu dan range terlalu lebar yaitu 30%
  2. Lumisys volume perdagangan kurang dari 300rb sehingga bisa dimainkan price dan volumenya, saat ini prefer di atas 1 juta daily
  3. Big Stock Principle, saham-saham besar yang mempengaruhi suatu siklus market di tiap era, yang dibackup saat turun oleh big institution dgn volume jutaan daily
  4. Watch movement of Stock first then watch the Index, lihat dulu individu saham pergerakannya,kegagalan mengikuti bull wave di Solar Tech
  5. Biarkan saham untuk close, misal di bawah MA20 nya sebelum dijual keesokan hari nya, MA hanya sebagai median atau nilai tengah dari suatu zona resistensi
  6. Plan your trade and Trade your plan, jangan terlalu memperhatikan pendapatan media dan orang lain, tapi lihat plan dan kondisi market dan tren.
  7. Ketika kondisi tidak normal, tanyakan pada diri sendiri apakah kondisi normal, dan apabila tidak lebih baik keluar dari market dan menunggu kondisi normal untuk menjalankan plan
  8. Berhati-hati terhadap overtrading, kondisi bull dengan full margin hanya 3 bulan atau kurang, more chalenging than in the 90s that last for longer period the bull trend
  9. Lebih baik gunakan daily chart dan weekly untuk menghindari noise, jangan memprediksi arah trend dan fokus pada kondisi saat ini untuk mempelajari kondisi market


Chapter 5: Trik

  1. Buy Pocket Pivot: daily chart, not the new high breakout, after the base consolidation, rally up after pocket pivot point in several days in bull trend
    1. Fundamental strong
    2. Consolidation indicator, tight price in weekly chart, high volumen on buy in weekly
    3. Watch the overall market condition in index
    4. The price action obey the 50DMA and 10DMA, as guide to sell the stock if it become volatile again 
    5. Up volume > 10 last down volume (drying up)
    6. Sometimes near the earning announcement, indicator of insider trading — dapat dimaksimalkan dengan nilai porto
    7. Months of consolidation phase
  2. Bottom fishing Pocket pivot
    1. Fundamental strong
    2. Down for 30%
    3. under 200DMA, follow the 50DMA and try to cross it
  3. Continuation Pocket Pivot
    1. Mantul di garis 10DMA
    2. Up volume > 10 last volume
    3. Proper chart base consolidation of 6-8 weeks
  4. Improper Pocket Pivot
    1. Price Volume is not in consolidation but in wedging (tidak flat tetapi menurun)
    2. Price above DMA10 berpotensi sudah extended, better in or under 10DMA
    3. V shape atau Turun tajam dan naik tajam tanpa konsolidasi
    4. Gambaran besar tahunan downtrend atau di bawah 50DMA
  5. Buy Gap up Pivot
    1. Strong fundamental in leading stock
    2. Material atau bisa diikuti 5% dari harga awal gap up, lebih dari itu jangan dibeli tapi tunggu stabil turun lagi
    3. Sell Rule 1:
      1. Jual jika turun di bawah 10 DMA dan di trade under it
      2. Jika di bawah 10DMA kurang dari 7 week hold dan cek 50DMA
    4. Sell Rule 2:
      1. Jika intraday di bawah sebelum low saat gap up maka jual
  6. Sell 10 DMA and 50 DMA 
    1. Setelah buy, ikutin 10 DMA dan tunggu 7 week
    2. Pegang 7 week selama di atas 10DMA, setelah 7 week jual ketika jebol 10DMA
    3. Sebelum 7 week jual ketika jebol 50DMA, tapi cek closing hari berikutnya apakah lebih rendah dari hari cross 50DMA


Chapter 7: Market Model

  1. Distribution day
    1. 5 days of high sell volume, todays vol must higher than yesterday vol
    2. Close more than 0,1% correction
    3. Not using the DJIA, because there is no leader in bull market
    4. Not using S&P because less gain in bull than NASDAQ
  2. Follow-through day:
    1. 4 day rally attempt
    2. kenaikan 1,4%-2% di 4 - 7 hari tersebut
    3. Volumen up to 1,5 x prior day


Chapter 8: 10 commandment

  1. Dont carried away, jangan terbawa dengan kesuksesan sesaat
  2. Stay away when fear, lebih baik keluar dari market atau manajemen kas
  3. Belajar dari musuhmu
  4. Jangan pernah berhenti belajar dan beradaptasi
  5. Dont talk about your stock, so that you are not attached to the stock
  6. Dont get giidy at top
    1. If Bill O’Neil were given a choice of being able to use only one type of chart interval, he would pick weekly charts.
    2. To avoid noise by the individual investor
  7. Use weekly chart, then daily and ignore intra, because institutional building in weekly basis
  8. Find big stock and make big portion
  9. Find friend that you trust
  10. Stay Focus 


Chapter 9: Bersama Bill O’Neil

  1. The simplest, most reliable way to identify leading groups in any market cycle is to pay close attention to the new high list and note which groups are consistently making the list
  2. Rule of Three  will form a large “macro-base” structure as it tries to break out of three successive “sub-bases” within the overall structure but fails on the first two, only to succeed on the third try.
  3. Rule after a stock has consolidated and built a base of at least 5 weeks, then usually the stock can be bought on pullbacks that are near to or undercut the prior low of the base in the 6 week or later. In many cases after a stock has based for at least five weeks the 50-day, or 10-week, moving average has a chance to catch up to the stock, at which point it serves as critical support.
  4. Rule of 50000, sulit mendapatkan 50000 lembar saham maka saham itu bagus, kalau gampang berarti ada yang lagi mengeluarkan saham
  5. Ascending base with 3 pullback, kenaikan di mingguan dengan 3 kali pullback
  6. Weekly chart steep uptrend then the stock is volatile, tend to drop rapidly
  7. FTD dari price lewat MA, harus diikuti dengan kenaikan index 1-2% untuk mengkonfirmasi uptrend
  8. Rule “shakeout-plus-three” , yaitu nilai bottom trus naik selama 3 hari adalah saat untuk membeli
  9. Rule “two-up-and-two-down” weeks after extended market uptrend signal to sell
  10. Short IPO U-Turn adalah High-Tight-Flag dengan flag dari harga IPO contoh Google
  11. Lihat context, ketika Apple mencapai ATH, padahal index baru mulai uptrend berarti masih akan naik


Chapter 10: Trading is Life

  1. Jangan biarkan emosi mengendalikan
  2. Jangan khawatirkan masa depan, fokus pada saat ini
  3. Jangan mengambil keputusan dengan ketakutan

07 January 2016

Penagihan Pajak dan Budaya Malu

Sekira 10 orang telah berkumpul di depan rumah besar di sebuah kawasan elit, penjaga rumah terlihat sibuk berkomunikasi dengan pemilik yang sedang beribadah ke luar negeri. "Ada petugas pajak pak, mau memasang plang tunggakan pajak di depan rumah", lapor penjaga rumah ke pemilik rumah di ujung telepon.  Selesai komunikasi antara penjaga rumah dan pemilik, penjaga menyampaikan bahwa pemilik siap mentransfer tunggakan pajak hari itu juga ke rekening pembayaran.

Kegiatan pemasangan plang tunggakan pajak saat ini sedang gencar dilakukan petugas Pajak Daerah di DKI Jakarta, beberapa logo bank di ATM yang belum membayar Pajak Reklame juga dipasang stiker tunggakan pajak.  Rumah-rumah warga yang menunggak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga dipasang Stiker atau plang untuk rumah mewah yang belum membayar PBB.  Terakhir lapangan golf dan gedung perkantoran juga tak luput dari pemasangan plang tunggakan pajak.

Kegiatan penagihan pajak diatur dalam UU No. 19 Tahun 2000 jo. UU No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Pajak, dalam upaya penagihan Pajak oleh Negara terdapat beberapa pilihan, diantaranya adalah Penyitaan aset milik Wajib Pajak/Pemilik, Penyanderaan (gijzeling), atau pengumuman di media massa.  Ditjen Pajak sebagai otoritas Pajak Penghasilan menggunakan mekanisme gijzeling untuk menagih, sementara Provinsi DKI Jakarta menggunakan mekanisme pengumuman dengan pemasangan Plang.

Pengumuman di media massa, gijzeling dan penyitaan tentu membutuhkan upaya yang lebih keras dan tidak mungkin akan terjadi gesekan dengan masyarakat terlebih biayanya cukup besar.  Sementara pemasangan plang jelas lebih murah dan gesekan bisa diminimalkan.  Budaya malu agaknya masih menjadi ciri khas di bangsa ini.

Bagaimana seorang pengusaha besar yang di lingkungannya terkenal sebagai public figure ternyata menunggak pajak dan dipasang plang/stiker besar di rumahnya.  Atau sebuah perusahaan akan kehilangan pamornya dengan pemasangan plang tersebut.

Seyogyanya upaya-upaya perpajakan memang harus berkembang dengan tuntutan zaman, sehingga urat nadi penerimaan negara ini menjadi tidak tertinggal dan tetap memberikan dana segar untuk pembangunan dan pemerataan di Indonesia.
 


05 January 2016

Kepemimpinan: Manajemen Emosi

Dalam perang Khandaq, Amr bin abd Wad seorang jawara Quraisy menantang duel kaum Muslimin. Lalu Rasulullah bertanya kepada para sahabat siapa yang bersedia menjawab tantangan Quraisy, sahabat Ali bin Abi Thalib menjawab tantangan tersebut.
 
Amr bin Abd Wad mengejek Ali bin Abi Thalib yang masih muda dan bertubuh lebih kecil, namun dengan kegesitan Ali ra. Amr bin Abd Wad terluka di bagian pahanya oleh sabetan pedang Ali. Ketika akan membunuh Amr bin Abd Wad, Amr meludahi Ali dan Ali lalu sempat mundur dan urung membunuhnya, setelah beberapa saat lalu Ali kembali dan menuntaskan duel tersebut dengan membunuh Amr bin Abd Wad. Setelah usai duel, para sahabat menanyakan kepada Ali mengapa ia sempat urung membunuh Amr, Ali ra. menjawab "Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,”.
 
Malam tahun baru 2016 kemarin akhirnya mendapat tugas pengawasan tahun baru kembali, setelah sebelumnya di 2010 melaksanakan pengawasan malam tahun baru di beberapa tempat di Mega Kuningan dan sempat bersitegang dengan seorang Manager Bar di tempat tersebut.  Awal mula perselisihan adalah ketika saya datang meminta report omset malam itu, laporan omset penjualan adalah hal sensitif bagi pelaku usaha, apalagi yang meminta adalah petugas pajak. Perselisihan diakhiri dengan kemarahan manager dan securitynya yang sampai 10 orang kepada saya dan 2 rekan, akhirnya saya mundur dan dilanjutkan oleh 2 rekan saya.
 
Malam tahun baru 2016 kemarin saya kembali bertemu dengan usaha yang mirip seperti ini, sebuah cafe di Pacific Place, dan ternyata manager di cafe tersebut adalah mantan anak buah manager di bar Mega Kuningan 2010 yang lalu (what a small world). Manager tidak bersedia memberikan laporan omset dengan alasan yang tidak masuk akal, sistemnya error atau saya cuma manager operasional. Tetapi, kali ini saya sudah belajar banyak hal tentang bagaimaba mengontrol emosi.
 
Pengalaman hampir dikeroyok security Bar sampai pengalaman bersitegang dengan Penyidik di Polda Metro menjadi pengalaman berharga. Bahwa dengan emosi maka pemikiran dan keputusan yang diambil tidak akan optimal, terlebih seorang pemimpin yang harus mengambil keputusan penting.
 
Seorang senior pernah memberikan nasihat, jika emosi ambil nafas panjang dan bershalawatlah, lalu buang nafas. Pada kesempatan yang lain, ada yang mengajarkan untuk berzikir basmalah dan zikir lainnya.
 
Selamat mengontrol emosi dengan berzikir

06 December 2011

Letting Go

It is easy to said but its not easy to be done, letting go something that is according to your perspective is the perfect one.  Based on your values, this is the best the perfect one than others that you've seen in your entire quest.  Letting go is not forget about it, but try to accept that although it is the perfect one and you are able to achieve it, but still there are so many obstacle that prevent it from you.

after try to accept the fact, than you have to move on, move on to your quest, move on to your journey....not to avoid your pain, but try to find another perfect one...a perfect two at least.  There's always something big in your life to achieve.  It is not the end of your quest, try harder to achieve another perfection.

Finally, it is not getting the perfect one that end your quest, but having tried at your best in your quest is the end of your quest, so that in this life you have accomplished your need to give your best shot in searching for the perfect one and fulfill His order.