14 February 2010

Bakrie Sebagai Korporasi Keluarga Indonesia

Kelompok Usaha Bakrie adalah nama resmi untuk semua perusahaan yang berada di bawah naungan dan kepemilikan keluarga Bakrie. Bakrie sendiri diambil dari akar kata bahasa arab yang berarti bakrun atau subuh. Bakrie adalah nama kedua dari H Achmad Bakrie, salah satu pendiri Bakrie & Brothers, bersama dengan H Abu Yamin, kakak kandung H Achmad Bakrie. Kemungkinan besar H Achmad Bakrie lahir ketika subuh datang di kalianda Lampung.

Saya sudah 4 tahun ini bekerja di bawah salah satu perusahaan telekomunikasi yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bakrie. Bertepatan dengan tanggal 11 Februari 2010 yang lalu, Kelompok usaha Bakrie telah genap berusia 68 tahun, bahkan sekarang kendali banyak perusahaan sudah dipegang oleh generasi ketiga. Salah satunya adalah perusahaan telekomunikasi Bakrie telecom yang dipimpin oleh Anindya Bakrie (www.aninbakrie.com) cucu dari H Achmad Bakrie dari Aburizal Bakrie (www.icalbakrie.com).

Melihat perkembangan bisnis bakrie sama dengan melihat perkembangan bisnis di Indonesia. Generasi pertama melakukan bisnis perdagangan komoditas ketika masa kolonial belanda. Perdagangan komoditas pula yang dikerjakan oleh Nyai Ontosoroh di roman Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Generasi kedua banyak mengembangkan bisnis di ranah industri alat berat dan properti, pipa baja dan gedung-gedung perkantoran adalah bidangnya. Sementara generasi ketiga mencoba merambah bisnis multimedia dan telekomunikasi, ditandai dengan layanan seluler dan portal berita.

Koorporasi keluarga di Indonesia yang bertahan sampai dengan 3 generasi sangatlah jarang, bahkan di negara maju sekalipun. Hal ini merupakan salah satu bukti kaderisasi yang cukup baik di keluarga Bakrie. Salah satu kunci keluarga bakrie dalam melakukan kaderisasi adalah dengan pendidikan, hal ini dapat dilihat pada generasi pertama yang menjalani pendidikan HIS di masa kolonial belanda. Generasi kedua yang menyelesaikan pendidikan sarjana di Perguruan Tinggi Negeri, salah satunya ITB. Serta generasi ketiga yang menyelesaikan pendidikan business school di salah satu universitas terbaik dunia, Stanford University.

Bisnis adalah salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu bangsa, menjadikan jumlah businessman di Indonesia menjadi 7% dari total penduduk seperti di Amerika adalah keharusan. Dengan korporasi bangsa sendiri, maka setiap keuntungan yang dihasilkan akan bermanfaat untuk kemandirian bangsa. Keluarga bakrie telah memberikan contoh, tinggal bagaimana kita, pemuda Indonesia mau mulai untuk mandiri dan memberi manfaat untuk bangsa ini.