20 April 2009

Guyonan Hari Senin

Doa orang tua

Seorang ibu berdoa agar anaknya menjadi orang sukses, doa sang ibu adalah supaya si anak selalu turun naik mobil dan pegang banyak uang.

Akhirnya si anak tumbuh dewasa dan doa sang ibu terlaksana, si anak selalu naik turun mobil dan pegang banyak uang, anaknya sekarang jadi kondektur.


Sekolah Hukum

Di zaman sekarang uang benar-benar tidak bisa dikalahkan, karena dengan uang kekuasaan dan hukum dapat dibeli. Hal inilah yang menyebabkan sebuah jurusan di Sekolah Hukum berganti nama, dari sebelumnya bernama Jurusan Hukum Dagang, sekarang menjadi Jurusan Dagang Hukum.

Sekian dan terima kasih.

14 April 2009

Yang Tersisa dari Pemilu Kemarin

Poster-poster lucu dari sisa-sisa Pemilu 2009 kemarin

Pokoke Kabeh Seneng



Ini Partai Budi

Bacaan Baru Haluan Baru

Judul di atas nggak bermaksud kampanye lho, toh juga pemilu sudah lewat dan PKS nomor empat :)... kali ini bukan tulisan tentang pemilu. Tulisan kali ini seputar bacaan saya akhir-akhir ini. Banyak orang bilang, pemimpin adalah produk rakyatnya, dan karya sastra adalah produk zamannya.

Berbekal kata-kata tersebut saya mencoba untuk membaca kembali karya sastra di era sebelum saya lahir atau lebih tepatnya tahun 60an. Era yang kata salah satu penulis dari luar adalah era dimana di UI kalau jam kosong kuliah banyak mahasiswi yang pada naik vespa pakai rok pendek keliling UI dan mahasiswanya di sepanjang jalan ramai menggoda. Saya sendiri hidup di masa ketika UI sudah jauh lebih baik (menurut saya) dengan mahasiswa dan mahasiswi yang sopan dalam pergaulan dan lebih mengedepankan moral yang lebih baik.

Buku yang cukup populer dari era tersebut adalah buku-buku pram (Pramudya Ananta Toer), beberapa orang yang mengaku sebagai aktifis kanan mungkin tidak familiar dengan buku-buku Pram, sedangkan aktifis kiri mungkin menjadikan Pram sebagai bacaan pertama mereka. Alhamdulillah, bacaan pertama saya adalah Sirah Nabawiyah Ramadhan Al-Buthi, jadi saya coba melebarkan sayap untuk membaca buku lain (ustad anis matta malah menganjurkan membaca buku penyambung lidah rakyat).


Bumi manusia adalah bacaan yang cukup menarik dan dapat menjelaskan jaman ketika Pram hidup dan menulis buku itu di 70an. Walaupun settingnya adalah Surabaya tahun 1900, namun jelas terlihat pesan dan emosinya adalah emosi 70an. Saya membaca buku ini dalah perjalanan ke Surabaya menjelang Pemilu, beberapa hal yang ingin saya share adalah bagaimana sebuah karya sastra Bumi Manusia menggambarkan era tersebut.

Era Intelektual Modern
Pergolakan Minke dengan HBSnya sedikit menjelaskan tentang tahun 70an yang sudah mulai bangkit dengan era intektual dan rasionalitas lebih dihargai dari pada tradisi-tradisi kolot dan kebodohan. Tentang pendidikan dan intelegensia, dalam tokoh Nyai Ontosoroh dan Juffrow Magda Peters, adalah segalanya menjelaskan bahwa kaum terpelajar adalah lebih dihargai oleh sesamanya.

Pergaulan Permisif
Kisah antara Minke dan Annelies Mellema di Bumi Manusia menggambarkan bagaimana kehidupan dan mimpi seorang Pram dalam melihat sebuah Cinta, bagaimana romantisme dan permisifisme seperti dalam Bumi Manusia umum dalam pergaulan.

Perlawanan Pemuda
Masa-masa ketika Orde Baru sedang jaya dan menguasai berbagai sektor kehidupan, masyarakat yang terkotak-kotak juga terlihat dari cerita di Bumi Manusia. Bagaimana Minke mencoba melawan dengan sekuat tenaga dan ilmu yang dia miliki.


Overall, memang Bumi Manusia adalah karya yang sanggup menyihir pembacanya untuk tak ingin lepas dari bacaan ini. Bagaimana Pram mampu memainkan emosi dasar manusia tentang Cinta, lewat tokoh Annelies, telah menjadikan karya ini salah satu produk zamannya.

Selamat Membaca.

01 April 2009

Kekuatan Umat


Hasan Al Banna bernasihat dalam buku Risalah Dakwah, nasihatnya diberikan ketika beliau ditanya tentang apakah Ikhwanul Muslimin akan menggunakan kekuatan politiknya untuk menekan pemerintah. Ustadz Hasan Al Banna menekankan bahwa kekuatan Ikhwanul Muslimin pada dasarnya adalah kekuatan umat yang bukan hanya berarti kekuatan kekuasaan.

Selanjutnya Hasan Al Banna mengungkapkan bahwa kekuatan umat itu dimulai dari tiga hal:
1. Kekuatan Iman dan Aqidah

Dalam bahasa Ust. Anis Matta, kekuatan Iman dan Aqidah adalah kekuatan ide besar dan tujuan hidup seorang muslim. Seorang muslim yang mantap aqidah dan imannya akan berorientasi untuk mendapatkan Ridho Allah SWT dan tidak meributkan hal-hal yang remeh temeh.

Dengan kekuatan iman dan aqidah inilah yang menjadikan Rasulullah dapat meninggal dengan tenang dan meninggalkan keluarganya dengan tenang walau tidak mewariskan apapun dalam bentuk harta benda.

2. Kekuatan Ukhuwah dan Silaturahmi

Rasulullah dalam suatu kisah selalu tahu kepribadian tiap sahabatnya, Utsman yang pemalu, Umar yang tegas dan Abu Bakar yang lembut. Ketika Umar datang berkunjung, Rasulullah bergegas bangun dari tidurnya dan bangkit dengan sikap tegap. Jika berbicara dengan Abu Bakar dan Utsman, Rasulullah berkata-kata dengan lembut.

Rasulullah dalam kisah yang lain selalu dimaki oleh seorang Yahudi dalam perjalanan di Madinah. Namun ketika si Yahudi sakit, Rasulullah lah yang pertama kali datang menjenguk Yahudi yang sakit tersebut.

3. Kekuatan Kekuasaan

Jika dua syarat kekuatan di atas telah dipenuhi maka kekuatan berikutnya adalah kekuatan kekuasaan. Bagaimana Rasulullah membentuk pemerintahan yang adil di Madinah adalah contohnya. Bagaimana Rasulullah menjawab tantangan perang dari Bangsa Romawi adalah contoh lain bagaimana membangun kekuatan melalui kekuasaan.

Ustadz Hasan Al Banna telah tiada, namun ide besarnya tentang kekuatan umat akan menjadi ide besar yang akan tersampaikan pada umat setelahnya.

Selamat membangun kekuatan di 2009